Suatu kalimat bisa memiliki makna yang berbeda walaupun diisi dengan kata yang sama. Makna yang berbeda tersebut disebabkan oleh sudut pandang yang ada di dalam kata dan kalimat serta kondisi saat kalimat tersebut tercipta. Di sini saya mencoba menjelaskan perbedaan antara makna kontekstual dan makna konseptual. Tulisan saya ini bersifat subjektif karena ini hanya berasal dari pikiran saya sendiri dengan pengetahuan yang saya dapat dari berbagai sumber.
Saya akan contohkan dengan suatu kalimat "Dia harus diberi pelajaran." Kalimat yang sederhana, tapi juga tidak sederhana. Sederhana karena hanya terdiri dari 4 kata, dan tidak sederhana karena memiliki arti ganda dalam situasi yang berbeda.
Secara konseptual, kalimat tersebut memiliki arti bahwa dia harus diberi pelajaran yang mungkin dia kurang menguasainya, misalkan seorang QuarterBack Rookie yang tidak tahu caranya melempar bola dengan baik harus diberi pelajaran agar lemparannya jadi lebih baik lagi. Atau dia yang misalkan bodoh di bidang matematika, diberi pelajaran tambahan matematika agar bisa sering berlatih sehingga dapat menguasai pelajaran tersebut.
Tetapi secara kontekstual, jika kondisinya adalah ada seseorang yang mencari masalah dan orang lain ingin menghajarnya, maka kalimat itu juga tercipta. Bukan berarti orang tersebut ingin memberikan pelajaran matematika atau mengajarkan cara melempar yang baik.
Jadi dengan contoh yang saya buat dengan agak nyeleneh tersebut, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa makna konseptual berarti makna harfiah yakni makna sebenarnya dari kalimat atau kata tersebut atau dengan kata lain makna konseptual adalah makna buku dari kalimat tersebut. Sedangkan makna kontekstual adalah makna yang tersirat atau makna yang menyesuaikan keadaan. Makna kontekstual secara umum lebih luas daripada makna konseptual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar